Jumat, 5 September 2014
http://www.antaranews.com/berita/452196/ina-lou--memori-tentang-timor-leste#.VAsVRUqE0MU.facebook
Jakarta (ANTARA News) - Masih ingatkah akan kejadian perang saudara di Timor Timur saat daerah tersebut berintegrasi dengan Indonesia pada 1976.
Tak sedikit warga Timor Leste yang ingin keluar dari daerah karena tidak ingin dengan Indonesia.
Termasuk Maria Madeira, seniman asal Timor Leste yang menghabiskan waktunya di Autralia.
Ia mengingat semua kejadian yang ada di Timor Leste ketika tragedi antara Indonesia dan Timor Leste.
Maria mengingat memorinya di Timor Leste dengan media seni rupa.
Karyanya tersebut pertama kalinya ditampilkan di Indonesia pada Jumat malam (5/9) dengan tema INA LOU atau dalam bahasa Timor yang berarti Ibu pertiwi, di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Dengan memori-memorinya dia menjadi wanita Timor leste pertama yang menggelar pameran karya seni di Indonesia.
"Ini adalah pameran yang paling berkesan untuk saya. Karena pameran ini pertama kali di Indonesia dan pesan saya tersampaikan untuk hubungan Indonesia dan Timor Leste," ucap Maria ketika ditemui saat pembukaan pameran di TIM, Jakarta.
Sebelumnya karyanya pernah dipamerkan di negara lain seperti di Australia, Portugal, Brazil, Macau, dan Timor Leste.
"Saya sesungguhnya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata apa isi hati saya tetapi saya hanya bisa mengungkapkan dengan karya saya.salah satunya hasil karyanya yang bertajuk 'isu kontemporer'," katanya.
Maria dalam karya tersebut menceritakan Timor Leste. Salah satu karya yang paling disenanginya adalah "Ibu Pertiwi I, II, III". Dia membuat lukisan tersebut dengan bahan daun sirih dan dengan latar biru.
"Karya ini saya buat selama 2 tahun dan bahan dasar dari lukisan ini adalah daun sirih," tuturnya
Karya yang dipamerkan Maria Madeira terdapat 23 karya di antara karya lukisan, ukiran, gamba, kolase media, dan seni instalasi.
Karya tersebut dilengkapi dengan bahan-bahan alami seperti pinang, tanah merah, bubuk kopi, dan "Tais" kain tradisional Timor Leste.
Pembukaan pameran ini dihadiri juga oleh Penasihat Presiden Republik Indonesia untuk bidang politik Internasional dan Nasional, Francisco Lopes Da Cruz.
Pameran ini juga digelar dari 5-15September 2014 di Galery Cipta II, Taman Izmail Marzuki, Jakarta Pusat.
Editor: Ruslan Burhani
www.antaranews.com
Sem comentários:
Enviar um comentário